Surat Al Baqarah : Ayat pilihan Ruku'-ke-1.
بسم الله الرحمن الرحيم
Penjelasan : Surat Al Baqarah Ayat.1 ( Hari ke-1)
الم Ayat ini termasuk mutasyabihat
( Hanya Allah mengetahui).
Penjelasan : Surat Al Baqarah Ayat.2
( Hari ke-2)
ذلك الكتب لا ريب فيه هدئ للمتقين
Penjelasan Ilmu Tajwid : = Surat Al Fatihah.
Ayat tersebut diatas merupakan susunan jumlah isimiyah,
yang mempunyai khabar berupa jumlah isimiyah pula,
sehingga didalam khabar tersebut mengandung Mubtada-2.
dan khabar 2 dan seterusnya.
( lihat :MISI 005/1B AM bait 119) Al Fiyah Ibnu Malik
.
(ذلك)Dzalika = Merupakan isim isyarah,berfungsi sebagai
Mubtada 1,dengan maksud mengagungkan
kitab Al Qur'an
(lihat: MISI 006/1A JM. Bab.I Pasal;6 )
(الكتب)Al kitabu.......lilmutaqiin =Merupakan jumlah
isimiyah berfungsi sebagai khabar 1.
( lihat : MISI 005/1B AM. bait 119)
Al kitabu =Merupakan isim Ma'rifat
berfungsi sebagai mubtada 2 juga sebagai
khabar 1,(AM bait 119)
(لا ريب فيه)laa raiba fiihi = Merupakan kalimat nafi
(penolakan) berfungsi sebagai khabar-2.
terdiri dari susunan Lam nafi jinsi dan
susuna huru jer.
raiba adalah isim yang terletak sesudah
Lam nafiyah dibaca nashab (Fathah)
( فيه ) Fii hi = Fii adalah huruf jer dan Hi adalah isim
dhomir sesudah huruf jer dibaca jer
(kasrah).
(هدئ للمتقين)hudal lil mutaqiin =Merupakan jumlah isimiyah
sebagai khabar -2
Huda = Isim Masdar sebagai mubtada-3,
merupakan tamyis (keterangan)dari
Al kitabu,
lil mutaqiin =Khabar-3 dengan susunan huruf jer.berfungsi
sebagai maf'ul jama' dengan tanda ya mati dan
nun fathah.
Dengan demikian QS.2. ayat 2 bisa diartikan sbb:
002. Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
-Tafsir : Jalalain Juz 1.
Ilmu Nahwu : File code.MISI 005/01B.
002. (Kitab ini) yakni yang dibaca oleh Muhammad saw.
(tidak ada keraguan) atau kebimbangan (padanya)
bahwa ia benar-benar dari Allah swt.
Kalimat negatif menjadi predikat dari subyek
'Kitab ini', sedangkan kata-kata isyarat 'ini'
dipakai sebagai penghormatan. (menjadi petunjuk)
sebagai predikat kedua, artinya menjadi penuntun
(bagi orang-orang yang bertakwa) maksudnya
orang-orang yang mengusahakan diri mereka supaya
menjadi takwa dengan jalan mengikuti perintah dan
menjauhi larangan demi menjaga diri dari api neraka.
Setelah kita meminta petunjuk didalam surat Al Fatihah
ayat 6,maka Allamemberikan petunjuk yang dijelaskan
didalam ayat ini.yaitu Al Qur an sebagai Hudan(هدئ ) .
Dalam ilmu Balaghah(kitab Jauhar Maknun Bab II
pasal 6) menjelaskan :musnad ilaihi (dzalika) berupa
isim isyarah dimaksudkan untuk mengagungkan/
memuliakan musyar ilaihi(al kitabu).
file code.MISI 006/01A
Kandungan pelajaran :
I. Nahwu :Khabar (predikat) jumlah Isimiyah bisa berupa
jumlah Isimiyah. (AM.B-119)
I. Ma'ani :Kitab Al Qur'an harus diagungkan (JM-BAB I
pasal 6)
Formula : Jumlah isimiyah = Mubtada + Khabar
Penjelasan : Surat Al Baqarah Ayat.3
( Hari ke-3)
الذئن يوء منون بالغيب ويقيمون الصلاة
و مما رزقنهم ينفقون
Alladzina = adalah isim maushul (kata sambung) jama’
sebagai mubtada (subject) dengan ditandai
Ya mati dan nun.
Maksud dari susunan kalimat ini dibentuk
ialah untuk mengkonkritkan tujuan (taqrir)
dari kalimat sebelumnya yaitu kalimat
mutaqiin.(JM Bab-2 pasal 5 file.MISI
006/01A)
AM B-88 Lafad isim maushul yang berupa isim yaitu
alladzi untuk waqi’ mufrad mudzakar( orang
laki-laki tunggal) Tetapi kalau perempuan
tunggal allati kadang kadang diucapkan alladzu
untuk laki laki atau allatu untuk perempuan.
AM B-89 Apabila untuk tatsniyah(orang dua) ya dibuang
dan nun nya bisa ditasjid: apabila rafa diganti
dengan alif dan nun (alladzaanni;allataanni)
apabila nashab/jer diganti dengan Ya dan nun
(alladzainni;allatainni)
AM B-91 Apabila waqi’ jama’ mudzakar maka memakai
al ula atau alladzina walaupun kondisi makhal
nya rafa’/nashab/jer.
( يوء منون) yu'minuna adalah jumlah fi’iliyah sebagai khabar
(predikat) dari aladzina,sedangkan bil goibi
sebagai maf’ul bihi(object-1) dengan huruf jer
Bi maka huruf akhirnya dibaca kasrah.
yuqimuna adalah fi’il mudhorik (kata kerja masa
sekarang/masa yang akan datang) dengan tanda
mempunyai mudharaah (awalan) Ya,dalam
bentuk jama’(lebih dari dua) ditandai wawu mati
dan nun fathah.(rafa’ jama’) pada akhir kalimatnya.
Wa adalah athaf nashaq yang mempunyai arti dan
rujuk(kembali artinya ) kepada Alladzina.
( الصلاة)Ash sholaata adalah maf’ul bihi (object-2)
merupakan isim ma’rifat dibaca nashab (Fathah)
(مما) Mimmaa adalah (isim maushul) kata sambung
(B-88 B-93).
( رزقنهم) razaqnaahum adalah jumlah fi’iliyah (razaq
sebagai fi’il ; Naa adalah isim dhomir
sebagai fail sedangkan hum adalah isim dhomir
sebagai maf’ulbihi (object-3)
(ينفقون) yunfiquun adalah fi'il mudharik jama' mudzakar salim.
Dengan demikian Q.2/ayat 3 bisa diterjemahkan sbb:
003. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib,
yang mendirikan shalat dan menafkahkan
sebahagian rezki yang kamianugerahkan
kepada mereka,
Tafsir Jalalain Juz 1.
003. (Orang-orang yang beriman) yang membenarkan
(kepada yang gaib) yaitu yang tidak kelihatan
oleh mereka, seperti kebangkitan, surga dan
neraka (danmendirikan salat) artinya melakukan
nya sebagaimana mestinya (dan sebagian dari
yang Kami berikan kepada mereka) yang kami
anugerahkan kepada mereka sebagai rezeki
(mereka nafkahkan)mereka belanjakan untuk
jalan menaati Allah.
Kandungan pelajaran :
I.Nahwu :Isim Maushul (kata sambung) dengan kalimat
sebelumnya (AM-B-88;89;91)
Formula : Jumlah fi'iliyah = Fi'il +Fa'il +Maf'ul.
Penjelasan : Surat Al Baqarah Ayat.4
( Hari ke-4)
والذي ن يوء منون بما انزل اليك
وما انزل من قبلك وبل احرةهم يقنون
Susunan kalimat pada ayat 4 ini sama dengan ayat 3,hanya ada
tambahan penjelasan sbb:
( انزل) unzila =yang berarti diturunkan.asal katanya adalah
nazala =telah menurun,kemudian dirubah menjadi
anzala =telah menurunkan .
Untuk merubah bentuk di (kalimat pasif) huruf pertama
dibaca U huruf kedua dibaca I huruf ketiga dibaca A (unzila)
(lihat :pelajaran ilmu sharaf).
Dengan demikian ayat Q2 ayat 4 diterjemahkan sbb:
004. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an)
yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang
telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat.
Tafsir Jalalain Juz 1
004. (Dan orang-orang yang beriman pada apa yang diturunkan
kepadamu) maksudnya Alquran, (dan apa yang diturunkan
sebelummu) yaitu Taurat, Injil dan selainnya (serta mereka
yakin akan hari akhirat), artinya mengetahui secara pasti.
Penjelasan : Surat Al Baqarah ayat 5.(hari ke 5)
اء لئك علي هدئ من ربهم واء ليك هم المفلحون
Penjelasan sama dengan ayat :5(hari ke 6)
(اء لئك)ulaaika =aladziina (lihat AM B91).
Dengan demikian Q2 ayat 5 bisa diterjemahkan sbb:
005. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk
dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang
yang beruntung.
Tafsir Jalalain Juz 1
005. (Merekalah), yakni orang-orang yang memenuhi
sifat-sifat yang disebutkandi atas (yang beroleh
petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah orang-
orang yang beruntung) yang akan berhasil meraih
surga dan terlepas dari siksa neraka.
ان الذين كفروا سوء عليهم اء نذرتهم ام لم تنذرهم لا يوءمنون .
006.Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka,
kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka
tidak akan beriman.
Tafsir Jalalain Juz 1.
006. (Sesungguhnya orang-orang kafir) seperti Abu Jahal, Abu
Lahab dan lainnya (sama saja bagi mereka, apakah kamu
beri peringatan) dibaca,
a-andzartahum, yakni dengan dua buah hamzah secara tegas.
Dapat pula hamzah yang kedua dilebur menjadi alif hingga
hanya tinggal satu hamzah saja yang dibaca panjang (atau
tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.)
Hal itu telah diketahui oleh Allah, maka janganlah kamu
berharap mereka akan beriman. 'Andzar' atau peringatan,
artinya pemberitahuan disertai ancaman.
Susunan kalimat pada ayat 6 ini sama dengan ayat 3 hanya ada tambahan penjelasa sbb :
(ان) inna =mempunyai fungsi menashabkan mubtada
(aladzina)merafa'kankhabar (kafaruu)
ختم الله علي قلو بهم وعلي سمعهم
و علي ابصارهم غشوة ولهم اذاب عظيم
.
Susunan kalimat pada ayat 7 ini adalah jumlah fi'iliyah.
(ختم) Khotama = fi'il madhi (predikat)Allahu = Fa'il (Subject)
( قلو بهم) 'ala quluu bihim....= Maf'ul bihi (Object)
Dengan demikian Q2 ayat 7 bisa diterjemahkan sbb:
007. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka,
dan penglihatan mereka ditutup.
Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
007. (Allah mengunci mati hati mereka) maksudnya menutup
rapat hati merekasehingga tidak dapat dimasuki oleh
kebaikan (begitu pun pendengaran mereka) maksudnya
alat-alat atau sumber-sumber pendengaran mereka
dikunci sehingga mereka tidak memperoleh manfaat dari
kebenaran yang mereka terima (sedangkan penglihatan
mereka ditutup) dengan penutup yang menutupinya
sehingga mereka tidak dapat melihat kebenaran
(dan bagi mereka siksa yang besar) yang berat lagi tetap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar