Penjelasan surat Al Baqarah ayat 21-29 (hari ke.7)
ياء يها الناس اعبدوربكم الذي خلقكم
و الذين من قبلكم لعلكم تتقون
Penjelasan: ayat 21. ياء يها = Disebut huruf nida (panggilan) yang dipergunakan untuk munada
yang jaraknya jauh(dianggap jarak) dari mutakalim. AM B-566
الناس = Isim munada(yang dipanggil) bacaanya adalah rafa,sedangkan utk
khabar bacaanya nashab. AM B-
اعبدو = Fi'il amr (kata kerja perintah) AM B-
ربكم = Maf'ul bi hi sebagai object.bacaanya adalah nashab.AM B-
الذي = Isim Maushul mufrad(tunggal) bacaanya mabni. AM B-
خلقكم = Merupakan jumlah fi'iliyah AM B-
و = Athaf nashaq AM B-
الذين = Isim maushul tunggal (jama') AM B-
من = Huruf jer. AM B-
قبلكم = Maf'ul bi hi AM-B
لعلكم =
تتقون = Maf'ul bi hi. AM-B
021. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan
orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.
Tafsir Jalalain.
021. (Hai manusia!) Maksudnya warga Mekah, (Sembahlah olehmu) dengan
bertauhid atau mengesakan (Tuhanmu yang telah menciptakanmu) padahal
sebelum itu kamu dalam keadaan tiada (dan) diciptakan-Nya pula
(orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa), artinya
terpelihara dari siksa dan azab-Nya yakni dengan jalan beribadah kepada-Nya.
Pada asalnya 'la`alla' mengungkapkan harapan, tetapi pada firman Allah
berarti menyatakan kepastian.
الذي جعل لكم الارض فرشا والسماء بناء
وانزل من سماء ماء واحرج به
من الشمرت رزقا لكم
فلا تجعمونلوا لله اندادا وانتم تعل
Penjelasan : sama dengan ayat 21.
022. Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit
sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia
menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki
untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu
bagi Allah, padahal kamu mengetahui.
Tafsir Jalalain.
022. (Dialah yang telah menjadikan) menciptakan (bagimu bumi sebagai hamparan),
yakni hamparan yang tidak begitu keras dan tidak pula begitu lunak sehingga
tidak mungkin didiami secara tetap (dan langit sebagai naungan) sebagai atap
(dan diturunkan-Nya dari langit air hujan lalu dikeluarkan-Nya daripadanya)
maksudnya bermacam (buah-buahan sebagai rezeki bagi kamu) buat kamu
makan dan kamu berikan rumputnya pada binatang ternakmu (maka janganlah
kamu adakan sekutu-sekutu bagi Allah), artinya serikat-serikat-Nya dalam
pengabdian (padahal kamu mengetahui) bahwa Dia adalah pencipta,
sedangkan mereka itu tidak dapat menciptakan apa-apa, maka tidaklah layak
disebut dan dikatakan tuhan.
وان كنتم في ريب مما نزلنا على ابد نا
فاء توبسورة من مثله ودعو شهداءكم
من دو ن الله ان كنتم صدقين
ان = isim masdar/isim maushulhuruf AM B-88
في = huruf jer
نزل نا = jumlah fi'iliyah
023. Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan
kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal
Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu
orang-orang yang benar.
Tafsir Jalalain.
023. (Sekiranya kamu merasa ragu) atau bimbang (tentang apa yang Kami
turunkan kepada hamba Kami) maksudnya tentang Alquran yang Kami
wahyukan kepada Muhammad, bahwa itu benar-benar dari Allah,
(maka buatlah sebuah surah yang sebanding dengannya) dengan
surah yang diwahyukan itu. 'Min mitslihi', min yang berarti dari,
maksudnya di sini ialah untuk menjadi keterangan atau penjelasan,
hingga artinya ialah yang sebanding dengannya, baik dalam kedalaman
makna maupun dalam keindahan susunan kata serta pemberitaan tentang
hal-hal gaib dan sebagainya. Yang dimaksud dengan 'surah' ialah suatu
penggal perkataan yang mempunyai permulaan kesudahan dan sekurang-
kurangnya terdiri dari tiga ayat. (Dan ajaklah saksi-saksimu) maksudnya
tuhan-tuhanmu yang kamu sembah itu (selain dari Allah) untuk menjadi
penolong-penolongmu, (jika kamu orang-orang yang benar) bahwa
Alquran itu hanyalah buatan dan ucapan Muhammad belaka, maka
cobalah lakukan demikian, bukankah kamu orang-orang yang berlidah
fasih seperti Muhammad pula?
فان لم تفعلو ولن تفعلو فاتقونارالتى
وقودهاالناس والحجرة اعدت للكفرين
لم = Lam nafiyah
لن = lam nafiya
024. Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan
dapat membuat (nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya
manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.
Tafsir Jalalain :
024. Tatkala mereka tidak mampu memenuhi permintaan itu, maka Allah swt.
berfirman, (Dan jika kamu tidak dapat melakukan) apa yang disebutkan itu
disebabkan kelemahan dan ketidakmampuanmu (dan kamu pasti tidak akan
dapat melakukannya) demikian itu untuk selama-lamanya disebabkan terhalang
mukjizat Alquran itu, (maka jagalah dirimu dari neraka) dengan jalan beriman
kepada Allah dan meyakini bahwa Alquran itu bukanlah ucapan manusia
(yang kayu apinya terdiri dari manusia), yakni orang-orang kafir (dan batu),
misalnya yang dipakai untuk membuat patung-patung atau berhala-berhala mereka.
Maksudnya api neraka itu amat panas dan tambah menyala dengan bahan bakar
manusia dan batu jadi bukan seperti api dunia yang hanya dapat dinyalakan
dengan kayu bakar atau yang lainnya (yang disediakan bagi orang-orang kafir)
sebagai alat untuk menyiksa mereka. Kalimat belakang ini dapat menjadi
kalimat baru atau menunjukkan keadaan yang lazim.
وبشر الذين امنوا وعملوالصلحت
ان لهم جنات تجر من تحتها النهاركلما
رزقوا من ها من ثمرت رزقا
قالوا هذا الذي رزقنا من قبل واء ت به متشبها
ولهم فيها ازواجون مطهرة وهم فيها خلدون
ها = dhomir (kata ganti) untuk perempuan.jama'
هم = dhomir (kata ganti) untuk laki laki jama'.
025. Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat
baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai
di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu,
mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.
" Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya
ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.
Tafsir Jalalain :
025. (Dan sampaikanlah berita gembira) kabarkanlah (kepada orang-orang yang
beriman) yang membenarkan Allah (dan mengerjakan kebaikan), baik yang
fardu atau yang sunah (bahwa bagi mereka disediakan surga-surga), yaitu
taman-taman yang ada pepohonan dan tempat-tempat kediaman (yang
mengalir di bawahnya) maksudnya di bawah kayu-kayuan dan mahligai-
mahligainya (sungai-sungai) maksudnya air yang berada di sungai-sungai itu,
karena sungai artinya ialah galian tempat mengalirnya air, sebab airlah yang
telah menggali atau menjadikannya 'nahr' dan menisbatkan 'mengalir' pada
selokan disebut 'majaz' atau simbolisme. (Setiap mereka diberi rezeki di
dalam surga itu) maksudnya diberi makanan (berupa buah-buahan, mereka
mengatakan, "Inilah yang pernah) maksudnya seperti inilah yang pernah
(diberikan kepada kami dulu"), yakni sebelum masuk surga, karena buah-
buahan itu seperti itu pula ciri masing-masingnya, hampir serupa.
(Mereka disuguhi) atau dipetikkan buah itu (dalam keadaan serupa),
yakni warnanya tetapi berbeda rasanya, (dan diberi istri-istri) berupa
wanita-wanita cantik dan selainnya, (yang suci) suci dari haid dan dari
kotoran lainnya, (dan mereka kekal di dalamnya) untuk selama-lamanya,
hingga mereka tak pernah fana dan tidak pula dikeluarkan dari dalamnya.
ان الله لا يستحي ان يضرب مثلا
ما بعوضة فما فو قها فاما الذين ءامنوا
فيعلمون انه الحق من ربهم
واما الذين كفروا يقولون ما ذا اردالله بهذا مثلا
يضل به كثرا ويهدي كثرا وما يضل به الا الفسقين
لا= lam nafiyah
ما = maa nafiyah
026. Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk
atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka
mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi
mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini
untuk perumpamaan?" Dengan perumpamaan itu banyak orang yang
disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang
diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-
orang yang fasik,
Tafsir Jalalain :
026. Untuk menolak perkataan orang-orang Yahudi, "Apa maksud Allah
menyebutkan barang-barang hina ini", yakni ketika Allah mengambil
perbandingan pada lalat dalam firman-Nya, "...dan sekiranya lalat
mengambil sesuatu dari mereka" dan pada laba-laba dalam firman-Nya,
"Tak ubahnya seperti laba-laba," Allah menurunkan:
(Sesungguhnya Allah tidak segan membuat) atau mengambil
(perbandingan) berfungsi sebagai maf`ul awal atau obyek pertama,
sedangkan (apa juga) kata penyerta yang diberi keterangan dengan
kata-kata yang di belakangnya menjadi maf`ul tsani atau obyek kedua
hingga berarti tamsil perbandingan apa pun jua. Atau dapat juga sebagai
tambahan untuk memperkuat kehinaan, sedangkan kata-kata di belakangnya
menjadi maf`ul tsani (seekor nyamuk) yakni serangga kecil, (atau yang lebih
atas dari itu) artinya yang lebih besar dari itu, maksudnya Allah tak hendak
mengabaikan hal-hal tersebut, karena mengandung hukum yang perlu
diterangkan-Nya. (Ada pun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin
bahwa ia), maksudnya perumpamaan itu (benar), tepat dan cocok dengan
situasinya (dari Tuhan mereka, tetapi orang-orang kafir mengatakan,
"Apakah maksud Allah menjadikan ini sebagai perumpamaan?")
Matsalan atau perumpamaan itu berfungsi sebagai tamyiz hingga berarti
dengan perumpamaan ini. 'Ma' yang berarti 'apakah' merupakan kata-kata
pertanyaan disertai kecaman dan berfungsi sebagai mubtada atau subyek.
Sedangkan 'dza' berarti yang berikut shilahnya atau kata-kata pelengkapnya
menjadi khabar atau predikat, hingga maksudnya ialah 'apa gunanya?'
Sebagai jawaban terhadap mereka Allah berfirman: (Allah menyesatkan
dengannya), maksudnya dengan tamsil perbandingan ini, (banyak manusia)
berpaling dari kebenaran disebabkan kekafiran mereka terhadapnya,
(dan dengan perumpamaan itu, banyak pula orang yang diberi-Nya petunjuk),
yaitu dari golongan orang-orang beriman disebabkan mereka membenarkan
dan mempercayainya (Tetapi yang disesatkan-Nya itu hanyalah orang-orang
yang fasik), yakni yang menyimpang dan tak mau menaati-Nya.
الذين ينقضون عهدا الله من بعد ميثقه
ويقطعون ما امر الله به ان يوصل
ويفسدون في الرضاءلولءك هم الخسرون
ءلولءك =Isim maushul jumlah banyak. AM B-91
027. (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu
teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk
menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah
orang-orang yang rugi.
Tafsir Jalalain
027. (Orang-orang yang) merupakan 'na`at' atau sifat (melanggar janji Allah)
melanggar kewajiban yang ditugaskan Allah kepada mereka dalam Kitab-
Kitab Suci berupa keimanan kepada Nabi Muhammad saw.
(setelah teguhnya) setelah kukuhnya perjanjian itu, (dan memutus apa
yang diperintahkan Allah dengannya untuk dihubungkan), yakni beriman
dan menghubungkan silaturahmi dengan Nabi saw. serta lain-lainnya.
Anak kalimat 'untuk dihubungkan' menjadi kata ganti dari 'dengannya',
(dan membuat kerusakan di muka bumi) dengan melakukan maksiat serta
menyimpang dari keimanan (merekalah) orang-orang yang mempunyai sifat
seperti yang dilukiskan itu (orang-orang yang rugi) karena mereka dimasukkan
ke dalam neraka untuk selama-lamanya.
كي فتكفرون با لله وكنتم امواتا فاءحيكم
ثم يميتكم ثم يحيكم ثم اليه ترجعون
كي = kalimat pertanyaan (istifham) AM B-16
028. Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah
menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali,
kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?
Tafsir Jalalain :
028. (Mengapa kamu kafir) hai warga Mekah? (kepada Allah, padahal)
sesungguhnya (tadinya kamu mati) yakni ketika masih menjadi mani
dalam sulbi bapakmu (lalu kamu dihidupkan-Nya) dalam rahim ibumu
dan di dunia dengan jalan meniupkan roh pada tubuhmu. Pertanyaan di sini
untuk menyatakan keheranan atas kekafiran mereka padahal bukti-bukti
cukup ada atau dapat juga sebagai celaan dan kecaman terhadap mereka,
(kemudian dimatikan-Nya) ketika sampainya ajalmu (lalu dihidupkan-Nya
kembali) pada saat berbangkit (kemudian kamu dikembalikan kepada-Nya)
yakni setelah berbangkit itu lalu dibalas-Nya amal perbuatanmu.
Sebagai alasan kemungkinan saat berbangkit, Allah berfirman,
هو الذي خلق لكم ما في الارض جميعا
ثم استوي الى السماء فسوا هن
سبع سموات وهو بكل شيء عليم
هو=Isim dhomir untuk orang ke 1 laki laki..
ثم =
هن=isim dhomir untuk benda ke3.
029. Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan
Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit.
Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Tafsir Jalalain :
029. (Dialah yang telah menciptakan bagimu segala yang terdapat di muka bumi)
yaitu menciptakan bumi beserta isinya, (kesemuanya) agar kamu memperoleh
manfaat dan mengambil perbandingan darinya,
(kemudian Dia hendak menyengaja hendak menciptakan) artinya setelah
menciptakan bumi tadi Dia bermaksud hendak menciptakan pula (langit,
maka dijadikan-Nya langit itu) 'hunna' sebagai kata ganti benda yang
dimaksud adalah langit itu. Maksudnya ialah dijadikan-Nya, sebagaimana
didapati pada ayat yang lain, 'faqadhaahunna,' yang berarti maka
ditetapkan-Nya mereka, (tujuh langit dan Dia Maha Mengetahui atas
segala sesuatu) dikemukakan secara 'mujmal' ringkas atau secara mufasshal
terinci, maksudnya, "Tidakkah Allah yang mampu menciptakan semua
itu dari mula pertama, padahal Dia lebih besar dan lebih hebat daripada
kamu, akan mampu pula menghidupkan kamu kembali?"
Selanjutnya : Ruku' 4.
Penjelasan surat Al Baqarah ayat 30-39 (hari ke.8)
قالو اتجعلو فىها ما ىفسدو فىها وىسفك الدماء
ونحن نسبح بحمدك ونقدس لك
قال انى اعلم ما تعلمون .
030. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi".
Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan
darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui".
030. (Dan) ingatlah, hai Muhammad! (Ketika Tuhanmu berfirman kepada
para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah
di muka bumi") yang akan mewakili Aku dalam melaksanakan hukum-
hukum atau peraturan-peraturan-Ku padanya, yaitu Adam. (Kata mereka,
"Kenapa hendak Engkau jadikan di bumi itu orang yang akan berbuat
kerusakan padanya) yakni dengan berbuat maksiat (dan menumpahkan
darah) artinya mengalirkan darah dengan jalan pembunuhan sebagaimana
dilakukan oleh bangsa jin yang juga mendiami bumi? Tatkala mereka telah
berbuat kerusakan, Allah mengirim malaikat kepada mereka, maka dibuanglah
mereka ke pulau-pulau dan ke gunung-gunung (padahal kami selalu bertasbih)
maksudnya selalu mengucapkan tasbih (dengan memuji-Mu) yakni dengan
membaca 'subhaanallaah wabihamdih', artinya 'Maha suci Allah dan aku
memuji-Nya'. (dan menyucikan-Mu) membersihkan-Mu dari hal-hal yang
tidak layak bagi-Mu. Huruf lam pada 'laka' itu hanya sebagai tambahan saja,
sedangkan kalimat semenjak 'padahal' berfungsi sebagai 'hal' atau menunjukkan
keadaan dan maksudnya adalah, 'padahal kami lebih layak untuk diangkat
sebagai khalifah itu!'" (Allah berfirman,) ("Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui") tentang maslahat atau kepentingan mengenai
pengangkatan Adam dan bahwa di antara anak cucunya ada yang taat dan ada
pula yang durhaka hingga terbukti dan tampaklah keadilan di antara mereka.
Jawab mereka, "Tuhan tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih mulia
dan lebih tahu dari kami, karena kami lebih dulu dan melihat apa yang tidak
dilihatnya." Maka Allah Taala pun menciptakan Adam dari tanah atau
lapisan bumi dengan mengambil dari setiap corak atau warnanya barang
segenggam, lalu diaduk-Nya dengan bermacam-macam jenis air lalu dibentuk
dan ditiupkan-Nya roh hingga menjadi makhluk yang dapat merasa, setelah
sebelumnya hanya barang beku dan tidak bernyawa.
وعلم ادم الاءسماء كلها ثم ارضهم على الملاءكة
فقال انبءونى باسماء هاءولاء ان كنتم صدقىن
031. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,
kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman:
"Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-
orang yang benar!"
031. (Dan diajarkan-Nya kepada Adam nama-nama) maksudnya nama-nama
benda (kesemuanya) dengan jalan memasukkan ke dalam kalbunya
pengetahuan tentang benda-benda itu (kemudian dikemukakan-Nya
mereka) maksudnya benda-benda tadi yang ternyata bukan saja benda-
benda mati, tetapi juga makhluk-makhluk berakal, (kepada para malaikat,
lalu Allah berfirman) untuk memojokkan mereka,
("Beritahukanlah kepada-Ku) sebutkanlah (nama-nama mereka)
yakni nama-nama benda itu (jika kamu memang benar.") bahwa tidak
ada yang lebih tahu daripada kamu di antara makhluk-makhluk yang
Kuciptakan atau bahwa kamulah yang lebih berhak untuk menjadi khalifah.
Sebagai 'jawab syarat' ditunjukkan oleh kalimat sebelumnya
.قالو سبحنك لاعلم لنا الا ما علمتنا انك
انت العلم الحكىم
032. Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui
selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
032. (Jawab mereka, "Maha suci Engkau!) artinya tidak sepatutnya kami akan
menyanggah kehendak dan rencana-Mu (Tak ada yang kami ketahui, kecuali
sekadar yang telah Engkau ajarkan kepada kami) mengenai benda-benda
tersebut. (Sesungguhnya Engkaulah) sebagai 'taukid' atau penguat bagi
Engkau yang pertama, (Yang Maha Tahu lagi Maha Bijaksana.")
hingga tidak seorang pun yang lepas dari pengetahuan serta hikmah
kebijaksanaan-Mu.
قال ىاادمو انبءهم ب اسم ءهىم
فلما انبءهم باسمءهىم
قال الم اقل لكم انى اعلم غىب السموات والرض
واعلم ما تبدون وما كنتم تقتمون
033. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama
benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama
benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu,
bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan
mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
033. (Allah berfirman, "Hai Adam! Beritahukanlah kepada mereka)
maksudnya kepada para malaikat itu (nama mereka") yakni
benda-benda itu. Maka disebutnya satu persatu menurut nama
masing-masing berikut hikmah diciptakannya oleh Allah. (Maka
setelah diberitahukannya kepada mereka nama benda-benda itu,
Allah berfirman) kepada mereka guna mencela mereka,
("Bukankah sudah Kukatakan kepada kalian bahwa Aku mengetahui
rahasia langit dan bumi) maksudnya mengetahui barang yang
tersembunyi pada keduanya, (dan mengetahui apa yang kamu lahirkan)
yaitu ucapan yang kamu keluarkan, yaitu, 'Kenapa hendak Engkau jadikan.
..dan seterusnya' (dan apa yang kamu sembunyikan.") yaitu ucapan yang
kamu sembunyikan, seperti "Allah tidak pernah menciptakan makhluk
yang lebih mulia dan lebih pandai dari kami."
واذ قلنا للملاءكة اسجدو لادام فسجدو لا ابلس ابا واستكبر
وكان من الكفرىن
034. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat:
"Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali
Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan
orang-orang yang kafir.
034. (Dan) ingatlah! (Ketika Kami berfirman kepada para malaikat,
"Sujudlah kalian kepada Adam!") Maksudnya sujud sebagai penghormatan
dengan cara membungkukkan badan, (maka mereka pun sujud, kecuali Iblis)
yakni nenek moyang bangsa jin yang ada di antara para malaikat, (ia enggan)
tak hendak sujud (dan menyombongkan diri) dengan mengatakan bahwa
ia lebih mulia daripada Adam (dan Iblis termasuk golongan yang kafir)
dalam ilmu Allah Taala.
وقلنا ىاادم اسكن انت وزوزك الجنة
وكل منها رغدا حىث شعتما
ولا تقرب هذه الشجرة وتكونا من الظلمىن
035. Dan Kami berfirman: "Hai Adam diamilah oleh kamu dan isterimu
surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik
di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini,
yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.
035. (Dan Kami berfirman, "Hai Adam! Berdiamlah kamu) yakni kamu
sendiri 'kamu' yang kedua berfungsi sebagai penguat bagi yang pertama
dan dihubungkan dengannya yang ditampilkan sebagai dhamir atau kata
ganti yang tersembunyi (bersama istrimu) yakni Hawa yang diciptakan
dari tulang rusuk Adam yang sebelah kiri (dalam surga ini dan makanlah
di antara makanan-makanannya) (yang banyak) dan tidak dilarang (di mana
saja kamu sukai, tetapi janganlah kamu dekati pohon ini) pohon anggur atau
batang gandum ini atau lain-lainnya, maksudnya jangan memakan buahnya
(hingga kamu menjadi orang-orang yang lalim.") atau durhaka.
ؤزل هما شىطن عنها واخرجهمامما كان فىه
قلنا اهبطو بعدكم لبعض عدو ولكم فى الارض
مستقروتعون الئ الحىن
036. Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan
dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu!
sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat
kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan".
036. (Lalu keduanya digelincirkan oleh setan) oleh Iblis dan menurut suatu
qiraat 'fa-azaalahumaa', artinya maka Iblis pun menyingkirkan keduanya
(daripadanya), maksudnya dari dalam surga dengan memperdayakan serta
mengatakan kepada mereka, "Maukah kalian saya tunjukkan suatu macam
pohon kekal yang akan mengekalkan kehidupan kalian?
Itulah dia syajaratul khuldi atau pohon keabadian?" Ia tidak lupa bersumpah
atas nama Allah bahwa mereka hanyalah hendak menyampaikan nasihat dan
anjuran baik belaka. Maka Adam dan Hawa pun memakan buah itu,
(dan Allah mengeluarkan mereka dari keadaan yang mereka alami semula),
yakni dari nikmat surga (dan firman Kami, "Turunlah kalian!") maksudnya
ke bumi, yakni kalian berdua bersama anak cucu kalian itu (menjadi musuh
bagi yang lain) disebabkan penganiayaan sebagian kalian terhadap lainnya,
(dan bagi kalian tersedia tempat kediaman di bumi), artinya tempat menetap
(dan kesenangan) berupa hasil tumbuh-tumbuhan yang kalian senangi dan
dapat kalian nikmati (sampai waktu tertentu) maksudnya hingga saat
datangnya ajal kalian nanti.
فتلق ادم من ربه كلمة فتبا الىه
انه هو تالتواب الرحىم
037. Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah
menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi
Maha Penyayang.
037 (Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya), yakni
dengan diilhamkan-Nya kepadanya, menurut suatu qiraat 'Adama' dibaca
nashab, sedangkan 'kalimatun' dibaca rafa`, sehingga arti kalimat menjadi,
"maka datanglah kepada Adam kalimat dari Tuhannya", yakni yang
berbunyi "rabbanaa zhalamnaa anfusanaa", artinya
"Ya Tuhan kami, kami telah berbuat aniaya kepada diri kami...
dan seterusnya". Maka Adam pun menyampaikan doanya dengan
ayat tersebut. (maka Allah menerima tobatnya), artinya mengampuni
dosanya (Sesungguhnya Dia Maha Penerima tobat) terhadap hamba-
hamba-Nya (lagi Maha Penyayang) terhadap mereka.
قلنا اهبطوا منها جمعا فاما ان ىاءتىنكم منى هدئ
فمن تبع هداى فالا خوف علىهم ولا هم ىحزنون
038. Kami berfirman: "Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian
jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti
petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak
(pula) mereka bersedih hati".
038. (Kami berfirman, "Turunlah kalian daripadanya") maksudnya dari
surga (semuanya) diulanginya dan dihubungkan-Nya dengan kalimat
yang mula-mula tadi (kemudian jika) asalnya dari 'in maa' yang
diidgamkan menjadi 'immaa' yang berarti jika; 'in' huruf syarat
dan 'maa' sebagai tambahan. (datang petunjuk-Ku kepada kalian)
berupa Kitab dan rasul, (maka barang siapa yang mengikuti
petunjuk-Ku) lalu ia beriman kepada-Ku dan beramal serta
taat kepada-Ku (niscaya tak ada kekhawatiran atas mereka dan
tidak pula mereka berduka cita), yakni di akhirat kelak,
karena mereka akan masuk surga.
والذىن كفرو ىكذبوا باىتنا
اءلءك اصحب النارهم فىهاخلدون
039. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami,
mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
039. (Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami)
mendustakan kitab-kitab suci Kami (mereka itu penghuni neraka, mereka
kekal di dalamnya) mereka tetap tinggal di sana untuk selama-lamanya,
tidak akan mati dan tidak pula akan keluar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar