Catatan Harian H. Kamat Kamal: One .......Day One Ayat (2016)- TNQ.QS.2/ 1-2
Surat Al Baqarah : Ayat pilihan ayat 1 s/d 20
Ruku'-ke-1.
Ayat (1 s/d 7)
Penjelasan : Surat Al Baqarah Ayat.1 ( Hari ke-1)
الم Ayat ini termasuk mutasyabihat( Hanya Allah mengetahui).
Penjelasan : Surat Al Baqarah Ayat.2 ( Hari ke-2)
ذلك الكتب لا ريب فيه هدئ للمتقين
penjelasan Ilmu Tajwid : = Surat Al Fatihah.
Ayat tersebut diatas merupakan susunan jumlah isimiyah,yang mempunyai khabar
berupa jumlah isimiyah pula,sehingga didalam khabar tersebut mengandung
Mubtada-2.dan khabar 2 dan seterusnya.
( lihat :MISI 005/1B AM bait 119) Al Fiyah Ibnu Malik
.
(ذلك)Dzalika = Merupakan isim isyarah,berfungsi sebagai Mubtada 1,dengan maksud
mengagungkan kitab Al Qur'an (lihat: MISI 006/1A JM. Bab.I Pasal;6 )
(الكتب)Al kitabu.......lilmutaqiin =Merupakan jumlah isimiyah berfungsi sebagai khabar 1.
( lihat : MISI 005/1B AM. bait 119)
Al kitabu =Merupakan isim Ma'rifat berfungsi sebagai mubtada 2 juga sebagai
khabar 1,(AM bait 119)
(لا ريب فيه)laa raiba fiihi = Merupakan kalimat nafi(penolakan) berfungsi sebagai khabar-2.
terdiri dari susunan Lam nafi jinsi dan susuna huru jer.
laa raiba = raiba adalah isim yang terletak sesudah Laa dibaca nashab (Fathah)
Fii hi = Fii adalah huruf jer dan Hi adalah isim dhomir dibaca jer(kasrah).
(هدئ للمتقين)hudal lil mutaqiin =Merupakan jumlah isimiyah sebagai khabar -2
Huda = Isim Masdar sebagai mubtada-3,merupakan tamyis/keterangan dari Al kitabu.
lil mutaqiin =Khabar-3 dengan susunan huruf jer.berfungsi sebagai maf'ul jama'
dengan tanda ya mati dan nun fathah.
Dengan demikian QS.2. ayat 2 bisa diartikan sbb:
002. Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
-Tafsir : Jalalain Juz 1. Ilmu Nahwu : File code.MISI 005/01B.
002. (Kitab ini) yakni yang dibaca oleh Muhammad saw. (tidak ada keraguan) atau
kebimbangan (padanya) bahwa ia benar-benar dari Allah swt.
Kalimat negatif menjadi predikat dari subyek 'Kitab ini', sedangkan kata-kata
isyarat 'ini' dipakai sebagai penghormatan. (menjadi petunjuk) sebagai predikat
kedua, artinya menjadi penuntun (bagi orang-orang yang bertakwa) maksudnya
orang-orang yang mengusahakan diri mereka supaya menjadi takwa dengan
jalan mengikuti perintah dan menjauhi larangan demi menjaga diri dari api neraka.
Setelah kita meminta petunjuk didalam surat Al Fatihah ayat 6,maka Allah
memberikan petunjuk yang dijelaskan didalam ayat ini.yaitu Al Qur an
sebagai Hudan(هدئ ) .
Dalam ilmu Balaghah(kitab Jauhar Maknun Bab II pasal 6) menjelaskan :
musnad ilaihi (dzalika) berupa isim isyarah dimaksudkan untuk mengagungkan/
memuliakan musyar ilaihi (al kitabu). file code.MISI 006/01A
Kandungan pelajaran :
I. Nahwu :Khabar (predikat) jumlah Isimiyah bisa berupa jumlah Isimiyah. (AM.B-119)
I. Ma'ani :Kitab Al Qur'an harus diagungkan (JM-BAB I pasal 6)
Penjelasan : Surat Al Baqarah Ayat.3 ( Hari ke-3)
الذئن يوء منون بالغيب ويقيمون الصلاة
و مما رزقنهم ينفقون
Alladzina = adalah isim maushul (kata sambung) jama’
sebagai mubtada (subject) dengan ditandai
Ya mati dan nun.
Maksud dari susunan kalimat ini dibentuk ialah
untuk mengkonkritkan tujuan (taqrir) dari kalimat
sebelumnya yaitu kalimat mutaqiin.
(JM Bab-2 pasal 5 file.MISI 006/01A)
AM B-88 Lafad isim maushul yang berupa isim yaitu
alladzi untuk waqi’ mufrad mudzakar( orang
laki-laki tunggal)
Tetapi kalau perempuan tunggal allati kadang
kadang diucapkan alladzuuntuk laki laki atau
allatu untuk perempuan.
AM B-89 Apabila untuk tatsniyah(orang dua) ya dibuang
dan nun nya bisa ditasjid: apabila rafa diganti
dengan alif dan nun (alladzaanni;allataanni)
apabila nashab/jer diganti dengan Ya dan nun
(alladzainni;allatainni)
AM B-91 Apabila waqi’ jama’ mudzakar maka memakai
al ula atau alladzina
walaupun kondisi makhal nya rafa’/nashab/jer.
( يوء منون) yu,minuna adalah jumlah fi’iliyah sebagai khabar (predikat)
dari aladzina,sedangkan bil goibi sebagai maf’ul bihi
(object-1) dengan huruf jer Bi maka huruf akhirnya
dibaca kasrah.
yuqimuna adalah fi’il mudhorik (kata kerja masa sekarang/
masa yang akan datang) dengan tanda mempunyai
mudharaah (awalan) Ya,dalam bentuk jama’
(lebih dari dua) ditandai wawu mati dan nun fathah.
(rafa’ jama’) pada akhir kalimatnya.
Wa adalah athaf nashaq yang mempunyai arti dan rujuk
(kembali artinya ) kepada Alladzina.
( الصلاة)Ash sholaata adalah maf’ul bihi (object-2) merupakan isim
ma’rifat dibaca nashab (Fathah)
(مما) Mimmaa adalah (isim maushul) kata sambung (B-88 B-93).
( رزقنهم) razaqnaahum adalah jumlah fi’iliyah (razaq sebagai fi’il ;
Naa adalah isim dhomir sebagai fail sedangkan
hum adalah isim dhomir sebagai maf’ulbihi
(object-3)
(ينفقون) yunfiquun adalah fi'il mudharik jama' mudzakar salim.
Dengan demikian Q.2/ayat 3 bisa diterjemahkan sbb:
003. (yaitu) mereka yang beriman kepada
yang ghaib, yang mendirikan shalat dan
menafkahkan sebahagian rezki yang kami
anugerahkan kepada mereka,
Tafsir Jalalain Juz 1.
003. (Orang-orang yang beriman) yang membenarkan (kepada yang gaib)
yaitu yang tidak kelihatan oleh mereka, seperti kebangkitan, surga
dan neraka (dan mendirikan salat) artinya melakukannya sebagaimana
mestinya (dan sebagian dari yang Kami berikan kepada mereka) yang
Kami anugerahkan kepada mereka sebagai rezeki (mereka nafkahkan)
mereka belanjakan untuk jalan menaati Allah.
Kandungan pelajaran :
I.Nahwu :Isim Maushul (kata sambung) dengan kalimat sebelumnya (AM-B-88;89;91)
Penjelasan : Surat Al Baqarah Ayat.4 ( Hari ke-4)
والذي ن يوء منون بما انزل اليك
وما انزل من قبلك وبل احرةهم يقنون
Susunan kalimat pada ayat 4 ini sama dengan ayat 3,hanya ada
tambahan penjelasan sbb:
( انزل) unzila =yang berarti diturunkan.asal katanya adalah nazala =telah menurun,
kemudian dirubah menjadi anzala =telah menurunkan .Untuk merubah
bentuk di (kalimat pasif) huruf pertama dibaca U huruf kedua dibaca I
huruf ketiga dibaca A (unzila) (lihat :pelajaran ilmu sharaf).
Dengan demikian ayat Q2 ayat 4 diterjemahkan sbb:
004. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an)
yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang
telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat.
Tafsir Jalalain Juz 1
004. (Dan orang-orang yang beriman pada apa yang diturunkan kepadamu)
maksudnya Alquran, (dan apa yang diturunkan sebelummu) yaitu Taurat,
Injil dan selainnya (serta mereka yakin akan hari akhirat), artinya
mengetahui secara pasti.
Penjelasan : Surat Al Baqarah ayat 5.(hari ke 5)
اء لئك علي هدئ من ربهم واء ليك هم المفلحون
Penjelasan sama dengan ayat :5(hari ke 6)
(اء لئك)ulaaika =aladziina (lihat AM B91).
Dengan demikian Q2 ayat 5 bisa diterjemahkan sbb:
005. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan
merekalah orang-orang yang beruntung.
Tafsir Jalalain Juz 1
005. (Merekalah), yakni orang-orang yang memenuhi sifat-sifat yang disebutkan
di atas (yang beroleh petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah orang-orang
yang beruntung) yang akan berhasil meraih surga dan terlepas dari siksa neraka.
ان الذين كفروا سوء عليهم اء نذرتهم ام لم تنذرهم لا يوءمنون .
006.Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka,
kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka
tidak akan beriman.
Tafsir Jalalain Juz 1.
006. (Sesungguhnya orang-orang kafir) seperti Abu Jahal, Abu Lahab dan
lainnya (sama saja bagi mereka, apakah kamu beri peringatan) dibaca,
a-andzartahum, yakni dengan dua buah hamzah secara tegas.
Dapat pula hamzah yang kedua dilebur menjadi alif hingga hanya tinggal
satu hamzah saja yang dibaca panjang (atau tidak kamu beri peringatan,
mereka tidak juga akan beriman.) Hal itu telah diketahui oleh Allah,
maka janganlah kamu berharap mereka akan beriman. 'Indzar' atau
peringatan, artinya pemberitahuan disertai ancaman.
Susunan kalimat pada ayat 6 ini sama dengan ayat 3 hanya ada tambahan
penjelasa sbb :
(ان) inna =mempunyai fungsi menashabkan mubtada (aladzina)merafa'kan
khabar (kafaruu)
ختم الله علي قلو بهم وعلي سمعهم
و علي ابصارهم غشوة ولهم اذاب عظيم
.
Susunan kalimat pada ayat 7 ini adalah jumlah fi'iliyah.
(ختم) Khotama = fi'il madhi (predikat)Allahu = Fa'il (Subject)
( قلو بهم) 'ala quluu bihim....= Maf'ul bihi (Object)
Dengan demikian Q2 ayat 7 bisa diterjemahkan sbb:
007. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan
mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
007. (Allah mengunci mati hati mereka) maksudnya menutup rapat hati mereka
sehingga tidak dapat dimasuki oleh kebaikan (begitu pun pendengaran
mereka) maksudnya alat-alat atau sumber-sumber pendengaran mereka
dikunci sehingga mereka tidak memperoleh manfaat dari kebenaran yang
mereka terima (sedangkan penglihatan mereka ditutup) dengan penutup
yang menutupinya sehingga mereka tidak dapat melihat kebenaran
(dan bagi mereka siksa yang besar) yang berat lagi tetap
Ruku' ke-2
ومن اناس من يقول امنا بالله
وبايوم الخر وما هم بموء منين
wa =wawu athaf min=huruf jer Nasi =jer majrur man = isim maushul
yaquulu = Fi'il mudhorik amanaa =jumlah fi'iliyah
billahi = maf'ulbihi
008. Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada
Allah dan Hari kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan
orang-orang yang beriman.
Tafsir jalalain Juz 1
008. (Di antara manusia ada orang yang mengatakan, "Kami beriman kepada
Allah dan hari akhir.") yaitu hari kiamat, karena hari itu adalah hari terakhir.
(Padahal mereka bukan orang-orang yang beriman).
Di sini ditekankan arti kata 'orang', jika kata ganti yang disebutkan lafalnya,
yakni 'mereka'.
يخدعون الله والذين امنوا وما يخدعون
الا عنفسهم وما يشعورون
yukhodi'unallaha=Jumlah fi'iliyah wa =wawu athaf
aldzina amanu=jumlah isimiyah wa =wawu athaf
maa yakhda'una =jumlah isimiyah illa = alat qashar
009. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, pada hal
mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
009. (Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman) yakni
dengan berpura-pura beriman dan menyembunyikan kekafiran guna
melindungi diri mereka dari hukum-hukum duniawi (padahal mereka
hanya menipu diri mereka sendiri) karena bencana tipu daya itu akan
kembali menimpa diri mereka sendiri. Di dunia, rahasia mereka akan
diketahui juga dengan dibuka Allah kepada Nabi-Nya, sedangkan
di akhirat mereka akan menerima hukuman setimpal (tetapi mereka tidak
menyadari) dan tidak menginsafi bahwa tipu daya mereka itu menimpa
diri mereka sendiri. Mukhada`ah atau tipu-menipu di sini muncul dari
satu pihak, jadi bukan berarti berserikat di antara dua belah pihak.
Contoh yang lainnya mu`aqabatul lish yang berarti menghukum pencuri.
Menyebutkan Allah di sana hanya merupakan salah satu dari gaya bahasa saja.
Menurut suatu qiraat tidak tercantum 'wamaa yasy`uruuna' tetapi
'wamaa yakhda`uuna', artinya 'tetapi mereka tidak berhasil menipu'.
في قلوبهم مرض فزاد هم الله مرضا
ولهم عذاب اليم بما كان يكذبون
Fii=huruf jer quluubihim =susunan Idhofah sebagai mubtada
maradhun =sebagai khabar fazada humullahu maradhaa =Jumlah fi'iliyah
wa lahum adzbun 'aliimun bimaa kanu yakdzibun =Jumlah fi'iliyah.
010. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya;
dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
010. (Dalam hati mereka ada penyakit) berupa keragu-raguan dan kemunafikan
yang menyebabkan sakit atau lemahnya hati mereka. (Lalu ditambah
Allah penyakit mereka) dengan menurunkan Alquran yang mereka ingkari itu.
(Dan bagi mereka siksa yang pedih) yang menyakitkan
(disebabkan kedustaan mereka.) Yukadzdzibuuna dibaca pakai tasydid,
artinya amat mendustakan, yakni terhadap Nabi Allah dan tanpa
tasydid 'yakdzibuuna' yang berarti berdusta, yakni dengan mengakui
beriman padahal tidak.
واذا قيل لهم لا تفسدوا في ارض قالوا انما نحن مصلحون
011. Dan bila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan
di muka bumi, mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang
mengadakan perbaikan."
011. (Dan jika dikatakan kepada mereka,) maksudnya kepada orang-orang
munafik tadi ("Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi!")
yakni dengan kekafiran dan menyimpang dari keimanan. (Jawab mereka,
"Sesungguhnya kami ini berbuat kebaikan.") dan tidak dijumpai pada
perbuatan kami hal-hal yang menjurus pada kebinasaan.
Maka Allah swt. berfirman sebagai sanggahan atas ucapan mereka itu:
الا انهم هم المفدون ولكن لا يشعرون
012. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan,
tetapi mereka tidak sadar.
012. (Ingatlah!) Seruan untuk membangkitkan perhatian. (Sesungguhnya mereka
itulah yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar) akan kenyataan itu.
واذا قيل لهم اء منوا كما ءا من الناس قالوا ءانوء منو كما ءامن السفهاء
الا انهم هم اسفهاء ولكن لا يعلمون
013. Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang
lain telah beriman", mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana
orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah
orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu.
013. (Apabila dikatakan kepada mereka, "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang
lain beriman!") yakni sebagaimana berimannya para sahabat Nabi. (Jawab mereka,
"Apakah kami akan beriman sebagaimana berimannya orang-orang yang bodoh?")
Artinya kami tidak akan melakukan seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang
bodoh itu. Maka firman Allah menolak ucapan mereka itu:
(Ketahuilah, merekalah orang-orang bodoh tetapi mereka tidak tahu) akan hal itu.
واذا لقو الذين ءامنوا قالوا ءا منا واذا خلوا الى شيطينهم
قالو انما نحن مستهزءون
014. Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman,
mereka mengatakan: "Kami telah beriman." Dan bila mereka kembali kepada
syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian
dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok".
014. (Dan jika mereka berjumpa) asalnya 'laqiyuu' lalu damah pada ya dibuang
karena beratnya pada lidah berikut ya itu sendiri karena bertemunya dalam
keadaan sukun dengan wau sehingga menjadi 'laquu' (dengan orang yang beriman,
mereka berkata, "Kami telah beriman." Dan bila mereka telah berpisah) dengan
orang-orang yang beriman dan kembali (kepada setan-setan mereka) maksudnya
pemimpin-pemimpin mereka.
(Kata mereka, "Sesungguhnya kami ini bersama kamu) maksudnya sependirian
dengan kamu dalam keagamaan, (kami ini hanya berolok-olok.")
dengan berpura-pura beriman.
الله يستهزىء بهم ويمدهم في طغينهم يعمهون
015. Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka
terombang-ambing dalam kesesatan mereka.
015. (Allahlah yang memperolok-olokkan mereka) artinya membalas olok-olokkan
itu dengan memperolok-olokkan mereka pula (dan membiarkan mereka)
terpedaya (dalam kesesatan mereka) yakni melanggar batas disebabkan
kekafiran (terumbang-ambing) dalam keadaan bingung tanpa tujuan
atau pegangan.
اءلءك الذين استروضللة بلهدى فما ربحتجرت تهم وما كان مهتدين
016. Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka
tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.
016. (Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk) artinya
mengambil kesesatan sebagai pengganti petunjuk (maka tidaklah beruntung
perniagaan mereka) bahkan sebaliknya mereka merugi, karena membawa
mereka ke dalam neraka yang menjadi tempat kediaman mereka untuk
selama-lamanya. (Dan tidaklah mereka mendapat petunjuk) disebabkan
perbuatan mereka itu.
مثلهم كمثل الذي استوقد نارا فلما اضاءتما حو له ذهب الله بنورهم
وتركهم في ظلمت لا يبصرونا
017. Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka
setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari)
mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.
017. (Perumpamaan mereka) sifat mereka dalam kemunafikannya itu, (seperti orang
yang menyalakan) atau menghidupkan (api) dalam kegelapan
(dan setelah api itu menerangi) atau menyinari (apa yang di sekelilingnya)
hingga ia dapat melihat, berdiang dan merasa aman dari apa yang ditakutinya
(Allah pun menghilangkan cahaya yang menyinari mereka) yaitu dengan
memadamkannya. Kata ganti orang dijadikan jamak 'him' merujuk kepada
makna 'alladzii' (dan meninggalkan mereka dalam kegelapan tidak dapat melihat)
apa yang terdapat di sekeliling mereka, sehingga tidak tahu jalan dan mereka
dalam keadaan kecemasan. Demikianlah halnya orang-orang munafik yang
mengucapkan kata-kata beriman, bila mereka mati mereka akan ditimpa
ketakutan dan azab.
صم بكم عم يفهم لا يرجعون
018. Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar).
018. (Mereka tuli) terhadap kebenaran, maksudnya tidak mau menerima kebenaran
yang didengarnya (bisu) terhadap kebaikan hingga tidak mampu
mengucapkannya (buta) terhadap jalan kebenaran dan petunjuk Allah
sehingga tidak dapat melihatnya, (maka mereka tidaklah akan kembali) dari kesesatan.
او كصيب من السماء فيه ظلمت ورعد وبرق يجعلون اصبعهم في ءاذانهم
من الصواعق حذر الموت والله محي ط بالكفرين
019. atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai
gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan
anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati.
Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir.
019. (Atau) perumpamaan mereka itu, (seperti hujan lebat) maksudnya seperti
orang-orang yang ditimpa hujan lebat; asal kata shayyibin dari shaaba-yashuubu,
artinya turun (dari langit) maksudnya dari awan (padanya) yakni pada awan itu
(kegelapan) yang tebal, (dan guruh) maksudnya malaikat yang mengurusnya.
Ada pula yang mengatakan suara dari malaikat itu, (dan kilat) yakni kilatan suara
yang dikeluarkannya untuk menghardik, (mereka menaruh) maksudnya orang-orang
yang ditimpa hujan lebat tadi (jari-jemari mereka) maksudnya dengan ujung jari,
(pada telinga mereka, dari) maksudnya disebabkan (bunyi petir) yang amat keras
itu supaya tidak kedengaran karena (takut mati) bila mendengarnya.
Demikianlah orang-orang tadi, jika diturunkan kepada mereka Alquran disebutkan
kekafiran yang diserupakan dengan gelap gulita, ancaman yang dibandingkan
dengan guruh serta keterangan-keterangan nyata yang disamakan dengan kilat,
mereka menyumbat anak-anak telinga mereka agar tidak mendengarnya, karena
takut akan terpengaruh lalu cenderung kepada keimanan yang akan menyebabkan
mereka meninggalkan agama mereka, yang bagi mereka sama artinya dengan kematian.
(Dan Allah meliputi orang-orang kafir) baik dengan ilmu maupun dengan kekuasaan-Nya
hingga tidak sesuatu pun yang luput dari-Nya.
يكاد البرق يحطف ابصرهم كلم اضاءلهم مثو فيه واذا اظلم عليهيم قامو
دولوشاءالله لذهب بسمعهم وابصرهم ان الله شيء قير
020. Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka.
Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu,
dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti.
Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan
penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
020. (Hampir saja) maksudnya mendekati (kilat menyambar penglihatan mereka)
merebutnya dengan cepat. (Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka
berjalan padanya) maksudnya pada cahaya atau di bawah sinarnya,
(dan bila gelap menimpa mereka, mereka pun berhenti)
sebagai tamsil dari bukti-bukti keterangan ayat-ayat Alquran yang
mengejutkan hati mereka. Mereka membenarkannya setelah mendengar
padanya hal-hal yang mereka senangi sehingga mereka berhenti dari
apa-apa yang dibencinya. (Sekiranya Allah menghendaki, niscaya
dilenyapkan-Nya pendengaran dan penglihatan mereka) baik yang lahir
maupun yang batin (Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu)
yang dikehendaki-Nya, termasuk apa-apa yang telah disebutkan tadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar