Ruku' ke-2
ومن اناس من يقول امنا بالله
وبايوم الخر وما هم بموء منين
wa =wawu athaf min=huruf jer Nasi =jer majrur man = isim maushul
yaquulu = Fi'il mudhorik amanaa =jumlah fi'iliyah
billahi = maf'ulbihi
008. Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada
Allah dan Hari kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan
orang-orang yang beriman.
Tafsir jalalain Juz 1
008. (Di antara manusia ada orang yang mengatakan, "Kami beriman kepada
Allah dan hari akhir.") yaitu hari kiamat, karena hari itu adalah hari terakhir.
(Padahal mereka bukan orang-orang yang beriman).
Di sini ditekankan arti kata 'orang', jika kata ganti yang disebutkan lafalnya,
yakni 'mereka'.
Wa = wawu athaf rujuk kepada ayat sebelumnya (hum) mereka.
min = huruf jer di fatha (mina) karena bertemu dengan huruf mati alif lam
man =isim maushul untuk benda yang bernyawa. (P-4)
yaquulu = fi’il mudharik.(P-16)
amanaa = Jumlah fi’iliyah,dng dhomir naa sbg fail,dan fi’il madhi amana(P-16)
billahi =maf’ulbihi dengan memakai huruf jer.(P-14)
bilyaumil akhiri=maf’ulbihi dengan susunan idhofah.(P-1)
maa= mim nafiyah harus diletakan diawal dari susunan jumlah isimiyah(P-16)
Hum= dhomir munfashil sebagai mubtada (AM-61)
bimu’miniiiiin = Jama’ mudzakar salim sebagai khabar dengan memakai huruf jer Bi
(P-17) (AM-35)
Inti pelajaran :
1.Mengenal wawu athaf nasaq.(AM-535)
2.Mengenal isim Dhomir munfashil.(AM-61)
3.Mengenal isim Maushul.(AM-83-95)
4.Mengenal jumlah Fi’iliyah.
5.Mengenal Idhofah.
6.Mengenal jama’ mudzakar salim.
الا عنفسهم وما يشعورون
yukhodi'unallaha=Jumlah fi'iliyah wa =wawu athaf
aldzina amanu=jumlah isimiyah wa =wawu athaf
maa yakhda'una =jumlah isimiyah illa = alat qashar
009. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, pada hal
mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
009. (Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman) yakni
dengan berpura-pura beriman dan menyembunyikan kekafiran guna
melindungi diri mereka dari hukum-hukum duniawi (padahal mereka
hanya menipu diri mereka sendiri) karena bencana tipu daya itu akan
kembali menimpa diri mereka sendiri. Di dunia, rahasia mereka akan
diketahui juga dengan dibuka Allah kepada Nabi-Nya, sedangkan
di akhirat mereka akan menerima hukuman setimpal (tetapi mereka tidak
menyadari) dan tidak menginsafi bahwa tipu daya mereka itu menimpa
diri mereka sendiri. Mukhada`ah atau tipu-menipu di sini muncul dari
satu pihak, jadi bukan berarti berserikat di antara dua belah pihak.
Contoh yang lainnya mu`aqabatul lish yang berarti menghukum pencuri.
Menyebutkan Allah di sana hanya merupakan salah satu dari gaya bahasa saja.
Menurut suatu qiraat tidak tercantum 'wamaa yasy`uruuna' tetapi
'wamaa yakhda`uuna', artinya 'tetapi mereka tidak berhasil menipu'.
yukhaadi’uuna = jumlah fi’iliyah dengan fi’il mudharik dan fa’il dhomir goib
allaha = maf’ul bihi
wa = athaf nasaq.
alladziina = isim maushul jama’ mudzakar
aamanuu = jumlah fi’iliyah,dengan fi’il madhi dan fail dhomir goib .
wa = athaf nasaq.
maa = huruf nafiyah
yakhda’uuna =jumlah fi’iliyah dengan fi’il mudharik dan fa’il dhomir goib
illa = Alat qashar
anfusyahum. = Maf’ul bihi.
yasy’uruuna =jumlah fi’liyah dengan fi’il mudharik dan fa’il dhamirgoib.
Inti pelajaran :
1.Sama dengan ayat 8.
2.Kita harus berhati hati jangan sampai terkecoh oleh kemunafikan karena
kita tidak menyadarinya,banyakkanlah beristigfar kepada Allah swt.
في قلوبهم مرض فزاد هم الله مرضا
ولهم عذاب اليم بما كان يكذبون
Fii=huruf jer quluubihim =susunan Idhofah sebagai mubtada
maradhun =sebagai khabar fazada humullahu maradhaa =Jumlah fi'iliyah
wa lahum adzbun 'aliimun bimaa kanu yakdzibun =Jumlah fi'iliyah.
010. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka
siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
Tafsir Jalalain.
010. (Dalam hati mereka ada penyakit) berupa keragu-raguan dan kemunafikan yang
menyebabkan sakit atau lemahnya hati mereka. (Lalu ditambah Allah penyakit mereka)
dengan menurunkan Alquran yang mereka ingkari itu. (Dan bagi mereka siksa yang pedih)
yang menyakitkan (disebabkan kedustaan mereka.) Yukadzdzibuuna dibaca pakai tasydid
, artinya amat mendustakan, yakni terhadap Nabi Allah dan tanpa tasydid 'yakdzibuuna'
yang berarti berdusta, yakni dengan mengakui beriman padahal tidak.
M2
Fii quluu bihim = sebagai Mubtada (subject-1)
Maradhun = khabar-1(predikat)
Fa=Huruf athaf( nasaq ) yang mempuyai arti maka.
Zaada humullahu maradhan =jumlah fi’iliyah sebagai ketrangan dari subject-1.
Wa = Huruf athaf (nasaq) yang mempunyai arti dan.
Lahum adzabun ‘alimun bimaa kaanu yakdzibun=Jumlah isimiyah sebagai keterangan dari
subject-1.
Inti pelajaran :
1.Sama dengan ayat 8.
2.Karakter (sifat) munafik sangat berbahaya bagi umat muslim,terutama para da’i
yang belum berpengalaman ,karena tidak menyadarinya apa yang dikatakannnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar